Sejarah Alif’uru
Daerah pemerintahan selama Kerajaan Nunu Saku berdiridilanjutkan
dalam Kerajaan Sahulau, (kedua kerajaanini mempunyai daerah pemerintahan
yang sama) yaitu:sebelah utara dinamakan “Hono Ulu / Uru”,sebelah timur
“Hua Ulu / Uru”,sebelah selatan “Nua Ulu / Uru” atau “Na Ulu/ Uru”
dansebelah barat “Bere Ulu / Uru”, yang kini dikenalndengan nama
“Buru”.Orang-orang Alif’uru ini dikenal didunia luar
padawaktu itu dengan nama Ina/In(i)a (Pesulima 42-44)Kerajaan Nunu Saku
lenyap dan tidak dapat berfungsilagi, disebabkan oleh malapetaka yang
maha dasyat yangmenimpua Nusa El Hak seperti keadaan yang
dikemukakanoleh geolog William Haxby atau oleh “air
baha” menurutversi Alkitab.Runtuhnya Kerajaan ini sesuai pula dengan
TeoriRuntuhnya suatu Negara dan atau Kerajaan (Ilmu NegaraUmum dan Indonesia,
Prof. Dr. C.S.T.Kansil, S.H:Christine S.T.Kansil, S.H., M.H, halaman
34-35).Tetapi yang jelas bahwa “Lamuri” / “Lemuria” atau yangdisebut
dalam Kapata-Kapata tua : “El Muria” atau “ElMulia”, adalah sisa
peninggalan benua Mu yang amatluas (Op.cit).Dalam kehidupan dari Bangsa
Alif’uru INA, ada 2 (dua)Generasi yang biasa disebut “SiwaLima”.Generai 1
(Pertama) disebut PATASIWA yang terdiri dari9 (sembilan )
keturunan.Generasi II (Kedua) disebut PATALIMA yang terdiri dari5 (lima)
Keturunan.Datuk leluhur kita menceritakan kejadian-kejadian yangterjadi
(yang mereka alami dan rasakan) itu melualuKapatakapata, walaupun tidak
dijelaskan tanggal, bulanatau tahun.Kapata itu berasal dari kata “KAPA
PATA TITA”.Kapa mempunyai arti :”Puncak Gunung yang berbentuktajam
seperti jari terlunjuk ke langit”.Pata, artinya :”Diputuskan secara
difinitif dan takdapat dirobah”, sedangkan “Tita” mempunyai arti
:”Sabda”, ucapan tegas.Kapa Pata Tita, artinya : “Ucapan-ucapan tegas
yangtak dapat dirubah, yang naik keatas sebagai gunungberpuncak tombak
tertuju ke Allah”,Ucapan-ucapan yang suci dan mempunyai kekuatan
yangdirahasiakan. Dan sebagian terbesar daripada Kapatakapata mempunyai
lebih daripada dua arti dansewaktu-sewaktu mempunyai tiga
pengertian(Boulan/Syauta, 25).Dari Kapata-Kapata Tua yang berikut
mempunyai matarantai yang menghubungkan dengan Nuh, : “HUA MU
ALE”,demikian bunyinya :01. “HUA MU ALE”, artinya : “Penampilan (benua)
MUsewaktu Allah turun ke ruang lingkup hidup di sekitarkita”.02. “NETE
NUSAN JADI LOTEMENA”, artinya : “Timbunantanah yang meluas (menjadi)
besar”.03. “NUNU SAKU JADI WAA HALE MULI”, artinya :”Sewaktuair surut
menjadikan berikut Nunu Saku”.04. “SEI REWA TANUSAN JADI YANA MENA O”,
artinya:”Siapa yang tahu tanusang berbentuk (bisa jadi) yangsebelumnya”
(adalah anak nusang).05. “SEI ULI NOHO DUME ROLA IKA KANIKE”,
artinya:”Siap Rumpun Rumah Nuh yang ada berkumpulbersama-sama”.06.
“LOYOTA WAI ELA ROLA MESE MESE”, artinya:”Gelombang besar-besar yang
kuat-kuat”(EmeEse=Berkuasa).07. “SINGGE TURU HUA MU ALE-LUHU WATA
SIMOLALI”,artinya: “Sampai tenggelamkan permukaan (benua) Muyang asli”.
Kapata ini mengkisahkan kejadian air bah pada zamanNuh. Disini disebut
Noho, mungkin nama aslinya NUHU.Pada ketika itu benua Mu, tempat
kediaman merekahilang dari permukaan air. Kemudian mereka kandasdiatas
himpunan tanah yang nampaknya kecil diataspermukaan air (laut), tetapi
yang menjadi semakinbesar (dengan surutnya air laut), dan akhirnya
menjadiNunu Saku. (Op.Cit.56).Dalam Kapata-Kapata tua yang berikut ini
membuktikanbahwa gunung-gunung tinggi diseluruh kolong langit
initergenang air laut. Menurut Alkitab Kejadian 7:20, AirBah itu
setinggi 15 hasta atau 6.75 meter, sehinggasiang hari malam tertimbun
air laut, yang disampaikandalam kapata-kapata tuanya sebagai berikut
:01. HENA MASA WAYA WAIYA LETE HUNI MU A O “, artinya :”Negeri di
tempat-tempat kediaman kita yang tinggi diMU, siang malam tertimbun
air”.02. “YURI TASI BEA SALA NE KOTIKA O”, artinya : “Biladiusut asal
usul kita semua orang-tidak salah ketikaitu”.03. “A OLEH RUMA O RUMA
SINGGI SOPA O”, artinya:”Rumah kita turun temurun bertingkat tinggi
asli”.04. “O PAUNE ITE KIBI RATU HIRA ROLI O”, artinya :”Kita semua
tanpa kecuali sama saja seperti Raja”.05. “HENA MASA WAIYA LETE HUNI MU A
O” artinya :”Negeri kita yang tinggi di MU siang hari malamtertimbun
air”.06. “YURI TASI BEA SALA NE KOTIKA O”, artinya : “Biladiusut asal
usul kita semua orang-tidak salah ketikaitu”.07. “BUANG E MU LABUANG E
!”, artinya : “Labuh manatempat berlabuh di MU !”.08. “HASA HASA PULU MU
LABUANG”, artinya :”Berlayarlah dekat dekat pantai pulau MU-jangan
yangsatu jauh dari yang lain dibawa pimpinan yangtunggal”.09. “TANJONG E
TENGO TANJONG E”, artinya : “Tanjong-edimana ada tanjong e”10. “HASA
HASA SOKI TENGO TANJONG”, artinya :”Berlayar dekat dekat pantai sedikit
lagi sudahkelihatan tanjong”.11. “WELE WELE YO YURI WELE WELE YO”,
artinya : “Yaombak-ombak ! kita semua diatas ombak”.12. “YA YAKI HITI
UMA LETE SOPU YO”, artinya : “Yangmemecah terangkat tinggi setinggi
rumah tinggi yangkita puja itu”.13. “WAYA TUTU HITU O !”, artinya :
“Timbunan airmenutup tujuh rumah turun temurun yang asli o
!”. Kapata-kapata ini mengkisahkan kembali air bah padazaman Nuh,
tentang negeri-negeri di daratan/datarantinggi benua MU (benua yang
hilang) dimana siang harimalam tertimbun air laut. Kapata ini
mengkisahkantempat mereka dimana terdapat rumah-rumah didaratan/dataran
tinggi tenggelam, dapat kitabayangkan, cocok dengan uraian geolog
William Haxbyyang dikemukakan oleh Marcia Bartusiak dan peta bumi268
juta tahun sebelum masehi menunjukkan benua yanghilang tersebut.Mengenai
Nuh terdapat juga dalam kapata kapata Tuayang berbunyi demikian
:”Maanusa Manu Wei, Latu Pohon ee, Latu Selan eee, LatuAna Mena ee”.
artinya : “Pusat pertengahan bumi ini,mulai dari Raja Pohon Pertengahan
(Latu Pohon ee =ialah Nuh), terus ke Raja-Raja turun temurun (LatuSelan
ee) sampai kini dengan memulai dari anak-anakRaja yang sulung (Latu Ana
Mena ee)”.Maa = Pertengahan, Nusa = Tanah kering(pulau/benua/bumi). Manu
= Sesuatu yang berharga darilangit / burung / ayam yang melambangkan
kehidupanatau yang hidup, Wei = Terbagi-bagi / terpecah-pecah
/berhamburan keseluruh dunia (bumi).Dalam Kapata-kapata Tua sesuai
tradisi lisan yangmasih ada tentang tempat dimana bahtera Nuh
kandas,adalah daerah Nunusaku yang disebut oleh mereka gunung”ARA”.
Kapata-kapata selanjutnya menyebut sebagai”Thene Selano” atau “Thene
Serano”, yang berarti yangmula pertama muncul atau yang mula pertama
kering.Jejak pertama yang dibuat oleh Nuh dinamakan “MaaNusa”.Maanusa
Manu Wei artinya “Pusat Pertengahan Bumidimana Manusia (Bangsa Alif’uru
keturunan PatasiwaPatalima = Siwalima yang adalah bangsa INA umat Allah/
yang hidup bersama Allah) tercerai beraikesekeliling permukaan
bumi”…..(Pesulima 119).Sela berarti “Berdiam / Beristirahat /
Berhenti”Manusela menunjukkan tempat dimana Nuh sebagai manusiayang
hidup dengan Allah (Saleh Hua) sudah datang untukberdiam dan
beristirahat.Kapata-kapata Tua dari Nunu Saku , “NUH” digambarkansebagai
pemimpin rakyat yang pertama dari orangAlif’uru sesudah air bah. Mereka
menyebutnya : ” MU -ENG ELHAK” atau “MUENG EL(H)AK” artinya : “MU”
=tempat asal / pusat tempat tinggal dari Manu = Ayam =Lambang kehidupan
dari manusia + ENG = “Penganjur /Pemimpin / Pelindung / Penghentar /
Pelayan;”EL” = Allah; “HAK” = Agung / Besar / Penuh Kuasa.Jadi “MU ENG
EL(H)AK” mempunyai arti secarakeseluruhan ialah : “Penganjur / Pemimpin /
Pelayandari Allah yang Maha Besar dan Maha Kuasa / Perkasabagi umat
manusia, ditempat (dibumi) dimana ia berada(berdiam) (Pesulima,
8).Seorang Mu Eng EL Hak dialah yang menguasai / menguruskepentingan
manusia (Alif’uru = Siwa Lima) mau secarabadani / lahiriah pun secara
rohaniah / agamaniah.Oleh sebab itu, seorang Mu Eng EL Hak mempunyai
3(Tiga) fungsi dalam dirinya, ialah : “Raja”, “Imam”dan “Nabi”.
Dikemudian hari, sesudah pembentukan kerajaan Sahulau,maka fungsi-fungsi
ini telah dipecahkan menjadi duabahagian, untuk 2 (Dua) orang ialah
:01. Upu Latu / Upu Latu Kabasaran.02. Mueng-Mueng Kerajaan, bukan lagi
MUENG ELHAK.Upu Latu / Upu Latu Kabasaran memegang kekuasaan atasbidang
duniawiah, sedangkan Mueng-Mueng Kerajaanmemegang kekuasaan atas bidang
rohaniah, yangberhubungan dengan Upu El / Elo / Eli Lanit ee,
UpuKahuresi Leha Banua / Buwana.Bangsa Alif’uru adalah orang-orang yang
pertama yangmendiami Nusa El Hak.Dalam bahasa tua Nunusaku Ucapan-ucapan
dari bangsaAlif’uru terkenal antara lain “0-Loa Nusa Hiti Nusa,Solo Hua
eee Maun eeel”, artinya : “Turun pulau atauturun pulaukah dengan Allah
atau sejahtera Allah tetapbeserta / menyertai kita”.Sesudah runtuhnya
kerajaan Nunu Saku dengan ibukotaNunu Saku disebabkan bencana alam yang
maha dahsyatmaka banga Alif’uru mulai membangun kembali ibukotadan
kota-kota, negeri-negeri, atau pemukiman yangbaru. Mereka menyusun
kembali suatu strukturkehidupan masyarakat dan tata pemerintahan yang
baru.Perpecahan pada induk Nunusaku menyebabkan Tiga Latuturun
masing-masing :01. Latu Polanunu, menyusuri batang air Eti.02. Latu
Pasanea, menyusuri batang air Sapalewa.03. Latu Tomatala, menyusuri
batang air Tala.Sedangkan Latu Kapitan Besar tinggal menjaga
kebesaranNunusaku sampai hari ini.Perpecahan ini melangkah terus dengan
suku Ainu dariAinuwele yang berlayar ke timur terakhir singgah diJepang
yang menjadi suku asli bangsa Jepang sekarang.Teno Heka merupakan
seorang tokoh Jepang sebagai dewayang sebenarnya adalah Teono Heka atau
Teon Heka yangmerupakan salah satu Teon mata rumah yang hilang diMaluku
dari bangsa Alif’uru sampai hari ini.Mereka keluar dengan membawa semua
pusakanya yangdipuja sampai hari ini di Jepang antara lain
bulansabit.Kesamaan besar terdapat pada cawat yang dipakai danbahasa
yang berdisiplin sama dengan bahasa bangsaAlif’uru.Bahasa yang dipakai
oleh Bangsa Alif’uru, ada 2 (Dua)Golongan Besar yaitu : Bahasa ALUNE
(Alif’uru Gunung);dan Bahasa WEMALE (Alif’uru Pantai). Bahasa
Wemalekemudian mengalami perubahan-perubahan, sesuai denganPerpecahan
Kerajaan Sahulau menjadi Kerajaan-KerajaanKecil dan atau Negeri-Negeri
Kecil dengan Bahasamasing-masing yang berjumlah diatas 100
(Seratus)macam, namun tetap memiliki disiplin dan atau pangkalbahasa
yang sama.Sejarah perjalanan perahu Belang yang pada umumnyamerupakan
kapal tua bangsa Maluku bisa mencapaiSkandinavia yang terkenal dengan
bangsa Viking(Swedia, Norwegia, Finlandia, Denmark) yang memakaiarumbai
kepala nagga, ekor naga pada belakang perahudan memakai layar seram
(Layar segi empat).Disamping itu mereka memakai topi perang
yangmempunyai tanduk ujung dua dikepala melambangkanbangsa Ina yang ada
di Maluku (Topi bertanduk tigabangsa Inama, bertanduk satu bangsa Ama).
Bangsa Amadapat dilihat pada keturunan Cina yang keluarberperang dengan
topi tanduk satu.Dipulau Seram atau Nusa Ina yang merupakan
indukperpecahan terdapat Inama yang memakai topi bertanduktiga.Batavia
adalah nama Jakarta yang diberikan oleh JanPieterzoon Coen mengingatkan
moyang mereka yangterkenal sebagai laki-laki perkasa yang berkelahi
dariEropa Utara (Skandinavia) sampai ke Jerman. Bataviadiambil dari kata
Batavier atau Batafur atau Batafuruyang merupakan seorang saudara
laki-laki Alif’uru yangputih yang berlayar jauh dengan arumbai
belangmeninggalkan Nusa Ina menuju ke suatu tempat yangsegala sesuatunya
putih (waktu itu terjadi musimsalju).Bangsa Alif’uru merupakan suatu
bangsa induk yang tuasekali yang tidak dapat dibohongi dengan
pembuktianyang ada di alam. Sebab manusia dengan segalakepandaiannya
dapat memutar balikkan segala fakta yangada dibumi sesuai jaman dan
kekuasaannya, tetapi alamtidak pernah berbohong. Salam Alifuru Satu
Darah!